Archive for 2017

Teknologi Sistem Informasi Auditing

Wednesday 11 October 2017
Posted by Bagas

Ridho Satria 19114301
M.Faridz 16114748
Iqbal Yonatan 15114413
Yudi Deswantoro 1C114510

TEKNOLOGI INFORMASI AUDITING

Pada dasarnya, Audit TI dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu Pengendalian Aplikasi (Application Control) dan Pengendalian Umum (General Control). Tujuan pengendalian umum lebih menjamin integritas data yang terdapat di dalam sistem komputer dan sekaligus meyakinkan integritas program atau aplikasi yang diguna-kan untuk melakukan pemrosesan data. Sementara, tujuan pengendalian aplikasi dimaksudkan untuk memastikan bahwa data di-input secara benar ke dalam aplikasi, diproses secara benar, dan terdapat pengendalian yang memadai atas output yang dihasilkan. Dalam audit terhadap aplikasi, biasanya, pemeriksaan atas pengendalian umum juga dilakukan mengingat pengendalian umum memiliki kontribusi terhadap efektifitas atas pengendalian-pengendalian aplikasi.
Dalam praktiknya, tahapan-tahapan dalam audit system informasi tidak berbeda dengan audit pada umumnya. Tahapan perencanaan, sebagai suatu pendahuluan, mutlak perlu dilaku-kan agar auditor mengenal benar objek yang akan diperiksa. Di samping, tentunya, auditor dapat memastikan bahwa qualified resources sudah dimiliki, dalam hal ini aspek SDM yang berpengalaman dan juga referensi praktik-praktik terbaik ( best practices ). Tahapan perencanaan ini akan menghasilkan suatu pro-gram audit yang didesain sedemikian rupa, sehingga pelaksanaannya akan berjalan efektif dan efisien, dan dilakukan oleh orang-orang yang kompeten, serta dapat dise-lesaikan dalam waktu sesuai yang disepakati.
Dalam pelaksanaannya, auditor system informasi mengumpulkan bukti-bukti yang memadai melalui berbagai teknik termasuk survei, interview, observasi dan review dokumentasi (termasuk review source-code bila diperlukan). Satu hal yang unik, bukti-bukti audit yang diambil oleh auditor biasanya mencakup pula bukti elektronis (data dalam bentuk file softcopy). Biasanya, auditor system informasi menerapkan teknik audit berbantuan komputer, disebut juga dengan CAAT (Computer Aided Auditing Technique). Teknik ini digunakan untuk menganalisa data, misalnya saja data transaksi penjualan, pembelian, transaksi aktivitas persediaan, aktivitas nasabah, dan lain-lain.
Sesuai dengan standar auditing ISACA (Information Systems Audit and Control Association), selain melakukan pekerjaan lapangan, auditor juga harus menyusun laporan yang mencakup tujuan pemeriksaan, sifat dan kedalaman pemeriksaan yang dilakukan. Laporan ini juga harus menyebutkan organisasi yang diperiksa, pihak pengguna laporan yang dituju dan batasan-batasan distribusi laporan. Laporan juga harus memasukkan temuan, kesimpulan, rekomendasi sebagaimana layaknya lapor-an audit pada umumnya.




Konsep-Konsep Audit

Konsep audit menggambarkan mengenai pedoman yang menyeluruh dalam melaksanakan proses audit. Sedangkan proses audit merupakan Proses yang sistematis, berkaitan dengan verifikasi dan atestasi yang bertujuan untuk membuktikan validitas dan kesesuaian antara informasi yang di audit dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta menguji temuan-temuan tersebut dengan menerbitkan laporan yang sesuai dengan jenis dan tujuan audit. Lebih lanjut proses audit mengandung beberapa konsep sebagai berikut:
•      Proses yang Sistematis, adalah proses terstruktur sebagai suatu aktivitas yang dinamis yang dilakukan secara logis
•      Memperoleh dan menilai bukti, bukti bagi auditor merupakan informasi yang digunakan untuk menentukan aktivitas bisnis yang diaudit sesuai dengan kondisi yang sebenarnya
•      Menentukan tingkat kesesuaian informasi dengan ketentuan yang berlaku, membandingkan antara kondisi sebenarnya dengan seharusnya atau menentukan tingkat kesesuaian kondisi dimaksud
•      Melaporkan hasil audit, melaporkan hasil audit kepada pihak-pihak yang terkait

Langkah-langkah audit PDE :
1. Merencanakan pemeriksaan
 Perencanaan audit memungkinkan bagi auditor :
  1. Memperoleh bukti yang kompeten & cukup
  2. Dapat melaksanakan audit secara effisien dengan biaya yang memadai
  3. Menghindari kesalahpahaman yang bisa timbul dengan pihak yang diperiksa
 Dalam audit PDE selain manfaat perencanaan audit, aditor juga dapat memanfaatkan sumber  daya komputer dalam audit yang hendak dilaksanakannya. Dengan kata lain, apabila ia  bermaksud melaksanakan audit dengan komputer maka ia dapat menggunakan komputer milik  auditan maupun menggunakan komputer miliknya sendiri.
2. Memahami lingkungan komputer (computer environment)
 Audit sekitar komputer dianggap riskan karena perubahan teknologi PDE yang semakin  kompleks dan teritegrasi. Tahapan kedua ini harus dimengerti oleh salah satu atau seluruh  auditor dalam suatu tim audit PDE. Pengetahuan & kompetensi auditor tentang komputer atau  konsep PDE diperlukan sebagai alat bagi auditor untuk memilih dan menerapkan prosedur audit  secara memadai. Selain itu, dalam memahami lingkungan komputer auditor dituntut pula  memahami struktur pengendalian obyek yang diperiksa.


3. Mengevaluasi pengendalian interen
Mengevaluasi pengendalian intern sering pula dikatakan mengakses risiko pengendalian yaitu : menilai effektivitas kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern dalam mencegah atau mendeteksi salah saji (misstatement). Tujuan dari memahami struktur pengendalian interen adalah:
1. Mengidentifikasi jenis-jenis kesalahan yang mungkin  timbul
2. Mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko penyajian laporan keuangan yang secara material salah
3. Merancang pengujian-pengujian substantif
 4. Dapat mengurangi prosedur audit lainnya
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi risiko karena kesalahan pengungkapan dalam informasi yang diaudit

4. Melakukan pengujian ketaatan dan pengujian substantif
Tujuan pengujian ketaatan adalah untuk menentukan apakah sistem pengendalian intern berjalan sebagaimana yang dikehendaki.
Tujuan pengujian substantif adalah untuk memvalidasi bahwa suatu transaksi ter-tentu yang telah diotorisasikan secara memadai, disertai bukti pendukung dan dicatat.

5. Menyelesaikan pemeriksaan
Tahap akhir adalah penyampaian laoporan audit (audit report) sesuai dengan penugasan dan tujuan audit yang dilakukan. Penyelesaian audit berupa opini atas penyampaian laporan auditor sesuai penugasannya yaitu :
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)
2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan pen-jelasan tambahan (unqualified opinion with notice)
3.  Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)
4. Pendapat tidak wajar (adverse opinion)
5. Pernyataan tidak memberikan pendapat (disclaimer)



Proses Audit

Audit dalam konteks teknologi informasi adalah memeriksa apakah sistem komputer berjalan semestinya. Tujuh langkah proses audit:
1. Implementasikan sebuah strategi audit berbasis manajemen risiko serta control practice yang dapat disepakati semua pihak.
2. Tetapkan langkah-langkah audit yang rinci.
3. Gunakan fakta/bahan bukti yang cukup, handal, relevan, serta bermanfaat.
4. Buatlah laporan beserta kesimpulannya berdasarkan fakta yang dikumpulkan.
5. Telaah apakah tujuan audit tercapai.
6. Sampaikan laporan kepada pihak yang berkepentingan.
7. Pastikan bahwa organisasi mengimplementasikan managemen risiko serta control practice.
Sebelum menjalankan proses audit, tentu saja proses audit harus direncanakan terlebih dahulu. Audit planning (perencanaan audit) harus secara jelas menerangkan tujuan audit, kewenangan auditor, adanya persetujuan managemen tinggi, dan metode audit. Metodologi audit:
1. Audit subject. Menentukan apa yang akan diaudit.
2. Audit objective. Menentukan tujuan dari audit.
3. Audit Scope. Menentukan sistem, fungsi, dan bagian dari organisasi yang secara spesifik/khusus akan diaudit.
4. Preaudit Planning. Mengidentifikasi sumber daya dan SDM yang dibutuhkan, menentukan dokumen-dokumen apa yang diperlukan untuk menunjang audit, menentukan lokasi audit.
5. Audit procedures and steps for data gathering. Menentukan cara melakukan audit untuk memeriksa dan menguji kendali, menentukan siapa yang akan diwawancara.
6. Evaluasi hasil pengujian dan pemeriksaan. Spesifik pada tiap organisasi.
7. Prosedur komunikasi dengan pihak manajemen. Spesifik pada tiap organisasi.
8. Audit Report Preparation. Menentukan bagaimana cara memeriksa hasil audit, yaitu evaluasi kesahihan dari dokumen-dokumen, prosedur, dan kebijakan dari organisasi yang diaudit.
Struktur dan isi laporan audit tidak baku, tapi umumnya terdiri atas:
• Pendahuluan. Tujuan, ruang lingkup, lamanya audit, prosedur audit.
• Kesimpulan umum dari auditor.
• Hasil audit. Apa yang ditemukan dalam audit, apakah prosedur dan kontrol layak atau tidak
• Rekomendasi. Tanggapan dari manajemen (bila perlu).
• Exit interview. Interview terakhir antara auditor dengan pihak manajemen untuk membicarakan temuan-temuan dan rekomendasi tindak lanjut. Sekaligus meyakinkan tim manajemen bahwa hasil audit sahih

Proses perencanaan audit terdiri dari:
1. Penetapan tipe resiko
2. Untuk setiap tipe resiko, ancaman, kelemahan system, dampak diberi skor/skala tinggi, cukup, rendah atau tidak ada
3. Hitung skor resiko:Resiko = ancaman x kelemahan x dampak
4. Urutkan resiko berdasarkan skor
5. Kaji ulang dan penyesuaian jika diperlukan
6. Buat rencana audit dengan prioritas resiko
7. Kaji ulang rencana dan penyesuaiannya
8. Laksanakan audit
Proses pemeriksaan Teknologi Sistem Informasi (TSI), dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Identifikasi spesifikasi system
2. Penilaian kompleksitas TSI
3. Penilaian resiko pra pemeriksaan
4. Pemeriksaan around the computer
5. Pemeriksaan through the computer
6. Pemeriksaan keuangan.


Teknik Audit

Dengan semakin berkembangnya system informasi, maka auditor dituntut untuk menguasai proses sistem informasi yang dipakai klien dan Teknik Audit Berbantuan Komputer dengan menyesuaikan proses audit dan prosedur yang digunakan pada saat melaksanakan pekerjaan lapangan. Selain itu, auditor juga sudah seharusnya menyesuaikan teknik-teknik auditnya dengan sistem informasi klien, agar pelaksanaan auditing dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Perkembangan Pendekatan Audit Sistem Informasi
Perkembangan teknologi informasi, perangkat lunak, sistem jaringan dan komunikasi dan otomatisasi dalam pengolahan data berdampak perkembangan terhadap pendekatan audit yang dilakukan, tiga pendekatan yang dilakukan oleh auditor dalam memeriksa laporan keuangan klien yang telah mempergunakan Sistem Informasi Akuntansi yaitu (Watne, 1990) :
1. Auditing Around The Computer
 Pendekatan ini merupakan pendekatan yang mula-mula ditempuh oleh auditor. Dengan pendekatan ini komputer yang digunakan oleh perusahaan diperlakukan sebagai Black Box. Asumsi yang digunakan dalam pendekatan ini adalah bila sampel output dari suatu sistem ternyata benar berdasarkan masukan sistem tadi, maka pemrosesannya tentunya dapat diandalkan. Dalam pemeriksaan dengan pendekatan ini, auditor melakukan pemeriksaan di sekitar komputer saja.
2. Auditing With The Computer
 Pendekatan ini digunakan untuk mengotomatisasi banyak kegiatan audit. Auditor memanfaatkan komputer sebagai alat bantu dalam melakukan penulisan, perhitungan, pembandingan dan sebagainya. Pendekatan ini menggunakan perangkat lunak Generalized Audit Software, yaitu program audit yang berlaku umum untuk berbagai klien.
3. Auditing Through The Computer
 Pendekatan ini lebih menekankan pada langkah pemrosesan serta pengendalian program yang dilakukan oleh sistem komputer. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa jika program pemrosesan dirancang dengan baik dan memiliki aspek pengendalian yang memadai, maka kesalahan dan penyimpangan kemungkinan besar tidak terjadi.pendekatan ini biasanya diterapkan pada sistem pengolahan data on-line yang tidak memberikan jejak audit yang memadai





Regulasi Audit

Aplikasi komputer dan telekomunikasi teknologi di bidang perbankan ( Banking TSI ) baru-baru ini berkembang pesat seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Bank seakan berlomba-lomba menerapkan teknologi informasi ke dalam sistem. Karena pengelolaan teknologi informasi di bank dapat melakukan dengan sekelompok lebih efisien dan tentu saja dapat berdampak pada masyarakat semakin mudah dalam bertransaksi. Istilah ini mengacu pada ketentuan tentang penggunaan Sistem Informasi Teknologi ( TSI ) oleh bank yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keberhasilan bank akan sangat ditentukan kualitas kinerja TSI, yang akan terus dikembangkan secara luas untuk memenuhi kepentingan bisnis bank dan nasabahnya . Kecenderungan proses otomatisasi ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, seiring dengan perkembangan perbankan nasional sebagai lembaga kepercayaan masyarakat dalam menjalankan fungsi sebagai perantara keuangan ( financial intermediary ) .
Bank Indonesia sebagai otoritas moneter telah mengeluarkan peraturan tentang penggunaan Sistem Informasi Teknologi ( TSI ) oleh bank. Melalui Keputusan Indonesia No . 27/164/KEP/DIR dan Surat Edaran Bank Indonesia Bank. 27/9/UPPB masing-masing tanggal 31 Maret 1995, menetapkan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan bank yang baik TSI yang dilakukan oleh bank itu sendiri atau oleh pihak lain.
Memahami Sistem Teknologi Informasi :
Sistem Informasi Teknologi ( TSI ) adalah sistem pengolahan data keuangan dan layanan perbankan elektronik melalui komputer, telekomunikasi, dan sarana elektronik lainnya. Penggunaan TSI adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada masyarakat.
Penerapan teknologi informasi dilakukan pada saat itu :
1. Penggunaan Teknologi Informasi dalam Sistem Informasi Akuntansi
2. Penggunaan Teknologi dan Sistem Informasi Untuk Usaha Kecil

Sistem Informasi Teknologi ( TSI ) Perbankan
Siapapun Melayani Menggunakan Sistem Informasi Teknologi ?
1. TSI Dalam Masalah Panduan Penerapan Oleh Bank Sendiri
2. Melaksanakan TSI Manajemen Pengendalian
3. Melaksanakan fungsi INTERNAL AUDIT TSI
4. Apakah alat monitor
5. Melaksanakan pengawasan dan keamanan sistem
6. Memiliki Disaster Recovery Plan ( DRP )
 TSI Dalam Masalah Pelaksanaan Pihak Ketiga Dilakukan Oleh :
1. Memastikan semua hal di titik III dipenuhi oleh penyedia layanan TSI
2. Untuk berkala mengevaluasi keandalan penyedia layanan TSI
3. Membuat perjanjian tertulis
4. Memberikan laporan ke BI

Fungsi TSI yang tepat tidak terlepas dari criteria pemilihan jenis teknologi yang akan digunakan oleh bank. Sistem aplikasi computer yang digunakan di bidang perbankan harus bisa mengakomodasikan semua kebutuhan bank dan sesuai dengan ketentuan otoritas moneter (salam hal ini adalah Bank Indonesia). Hal ini memerlukan pemilihan software computer mengingat jenis software yang ada dan ditawarkan di pasar relative banyak. Secara umum pemilihan ini berdasarkan kesesuaian antara kapasita bank dengan fasilitas atau kemampuan software yang akan dipilih sehingga investasi yang telah dikeluarkan benar-benar efektif dan memberikan nilai tambah terhadap bank.
Sebagai contoh, Bank yang kapasitasnya relative kecil, misalnya Bank Perkreditan Rakyat atau BPR kurang relevan bila menggunakan system aplikasi computer yang menyediakan fasilitas transaksi dalam valuta asing atau pengelolaan giro. Hal ini menginbgat bahwa BPR tidak boleh melakukan transaksi dalam valuta asing dan tidak ikut dalam lalu lintas pembayaran giral. Penggunaan software tersebut menjadi tidak efisien dan biaya investasinya lebih besar dibandingkan dengan nilai tambah yang dihasilkannya.

Manajemen Resiko

FALSAFAH COSO
Makalah ini terfokus pada risiko auditor internal dan eksternal umumnya, audit laporan keuangan (LK) khususnya, dan lebih khususnya lagi pada risiko akuntan publik.
Bagi COSO, pengukuran-penetapan risiko adalah kegiatan penting bagi manajemen dan auditor internal korporasi, sehingga auditor internal harus paham proses dan sarana untuk identifikasi, penilaian, pengukuran dan penetapan tingkat risiko (risk assessment) sebagai dasar menyusun prosedur audit internal. COSO menyatakan bahwa setiap entitas menghadapi risiko internal dari luar, bahwa risiko-risiko tersebut harus didentifikasi dan dinilai-diukur terfokus pada pengamanan sasaran strategis korporasi.
Perubahan sosial-politik-ekonomi-industri-hukum dan perubahan kondisi operasional perusahaan teraudit mengandung risiko, manajemen perusahaan harus membentuk mekanisme untuk mengenali & menghadapi perubahan tersebut. Basis utama manajemen risiko adalah asesmen risiko. Untuk keberlangsungan usaha, asesmen risiko merupakan tanggungjawab manajemen yang bersifat integral dan terus menerus, karena manajemen tak dapat memformulasikan sasaran dengan asumsi sasaran akan tercapai tanpa risiko atau hambatan.
Contoh risiko, bahaya, ancaman, atau hambatan mencapai sasaran korporasi adalah :
• Pesaing meluncurkan produk baru
• Perubahan teknologi menyebabkan jasa atau produk tidak laku
• Manajer andalan tiba-tiba mengundurkan diri sebagai karyawan
• Formula rahasia dicuri dan dijual oleh karyawan kepada pesaing
• KKN menggerus laba dan membuat perusahaan keropos

PENGGUNA HASIL PENILAIAN-PENETAPAN RISIKO
Analisis risiko digunakan untuk mengurangi risiko, makin kecil risiko maka makin besar kemungkinan meraih sasaran korporasi. Berbagai yurisdiksi hukum meminta setiap bank melakukan penilaian-risiko dan mengumumkan kondisi pengendalian internal kepada publik, auditor eksternal diwajibkan membuat atestasi tentang pernyataan bank tersebut & kondisi pengendalian internal bank, untuk melindungi deposito publik. Otoritas Pasar Modal AS (SEC) meminta semua emiten membuat Laporan Penilaian Risiko sejak 1979 untuk melindungi kepentingan  investor. SAS 55 AICPA menyatakan bahwa auditor eksternal bertanggungjawab untuk memperoleh & memahami sistem pengendalian audit laporan keuangan. Akuntan publik juga membuat asessmen risiko terkait perencanaan audit LK, untuk mendeteksi risiko kegagalan auditor mencapai sasaran audit, untuk menentukan metode pengujian yang tepat menuju sasaran audit, antara lain perencanaan sampling dan penggunaan teknik audit secara tepat. Auditor internal harus selalu bertanya “Hal-hal apa saja yang mungkin tidak berjalan sesuai rencana?”, mengidentifikasi potensi kesalahan, menengarai gejala ketidakwajaran segala sesuatu yang memberi tanda-tanda bahaya atau tanda-tanda risiko. Auditor internal melakukan asesmen risiko untuk meyakini bahwa sarana-pengendalian tertentu masih berfungsi efektif.

PERENCANAAN ASESMEN RISIKO
Perencanaan audit internal harus berbasis pengetahuan akan risiko kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan. Perencanaan strategis perusahaan mencakupi pertimbangan risiko kegagalan organisasi. Manajemen risiko berpengaruh pada perencanaan audit. Auditor melakukan evaluasi kendali internal sebagai sarana penghindaran risiko.

PERLUASAN AUDIT BERBASIS RISIKO
Pada awalnya, kegiatan audit dimulai dengan observasi terhadap control (pengendalian), analisis pengendalian, disusul kegiatan analisis risiko tiap jenis operasi korporasi tersebut dan analisis keselarasan aktivitas dengan sasaran korporasi.
Perluasan Audit Berbasis Risiko mencakupi kegiatan identifikasi, pengukuran dan analisis risiko, lalu memilih aktivitas strategis terkait manajemen risiko sbb:

1. Mengendalikan risiko, aktivitas pengurangan risiko, besar risiko, jumlah  risiko atau frekuensi terjadinya risiko
2. Menerima risiko dan/atau risiko residual (setelah segala upaya mitigasi risiko dilakukan)
3. Menghindari risiko, merancang ulang proses bisnis yang tak berkonsekuensi risiko tertentu
4. Pembagian risiko, pembelahan risiko, memikul risiko beramai-ramai (risk sharing) atau transfer risiko ke unit organisasi lain (bagian lain) atau pihak ketiga (di luar korporasi) yang lebih mampu mengelola-mengendalikan risiko tersebut

AUDIT INTERNAL DAN MANAJEMEN RISIKO
Tugas auditor internal antara lain adalah meng-audit risiko; melakukan evaluasi risiko, mengusulkan pendirian manajemen risiko sambil menjelaskan manfaat manajemen risiko, atau menyatakan dukungan atas program manajemen risiko. Auditor internal menerima instruksi & bagian peran audit internal dalam manajemen risiko dari Dewan Audit atau Komite Audit, agar secara independen auditor mengevaluasi manajemen risiko dan program memerangi risiko. Auditor internal pada umumnya bersikap abstain untuk manajemen risiko departemen auditor internal sendiri, kecuali diminta Dewan Audit untuk melakukan self-assessment.

RISIKO AUDIT LAPORAN KEUANGAN
Persoalan auditor eksternal sebagai berikut berlaku bagi auditor internal yang mengaudit Laporan Keuangan; bahwa risiko auditor terbesar adalah tak mengetahui (gagal untuk mengetahui) hal-hal yang seharusnya mengubah opini auditor terhadap Laporan Keuangan yang mengandung salah-saji secara material. Auditor harus memertimbangkan sifat & kualitas manajemen, sifat industri, sifat operasi, dan bentuk atau sifat penugasan auditor eksternal.
Sebagai contoh, sifat dan kualitas manajemen yang mengandung risiko audit adalah
• Keputusan manajemen ditangan satu orang, misalnya CEO merangkap PS utama
• Manajemen bersikap amat agresif terhadap pelaporan LK (laporan keuangan, misalnya perusahaan publik dan bank butuh opini WTP dari Audit Eksternal)
• Mutasi manajemen amat tinggi
• Manajemen amat berkepentingan utk mencapai proyeksi laba
• Reputasi buruk manajemen di mata publik

Sebagai contoh, sifat Industri dan operasi yang mengandung risiko audit adalah
• Kemampulabaan entitas dibawah rerata kemampulabaan industri sejenis
• Laba tidak konsisten
• Kinerja amat dipengaruhi faktor eksternal
• Entitas berada dalam industri turun-daun
• Desentralisasi kekuasaan tidak dilengkapi penguatan pengendalian
• Entitas kelihatannya tidak akan going concern

Sebagai contoh, sifat penugasan audit yang mengandung risiko audit laporan keuangan adalah
• Banyak perkecualian, banyak isu akuntansi
• Banyak transaksi atau saldo sulit di audit
• Banyak transaksi hubungan istimewa yang tidak lazim
• Sejarah salah saji, sejarah temuan audit jenis-kesalahan-berulang.

Untuk mengurangi risiko, auditor wajib mendapatkan asersi LK berupa pernyataan (semacam pernyataan jaminan) manajemen (management representation) tentang (1) eksistensi, (2) kelengkapan, (3) hak dan kewajiban, (4) evaluasi dan alokasi, (5) penyajian dan pengungkapan berbagai akun dan pos penting Laporan Keuangan.
Sebagai misal, risiko audit pada tataran saldo akun catatan akuntansi, pos laporan keuangan dan kelompok transaksi sejenis adalah
• Salah saji akun tersebut
• Salah saji akun tersebut dalam kaitan dengan akun lain (inherent risk atau control risk)
• Risiko bahwa auditor gagal menemukan salah buku dan atau salah saji yang ada (detection risk).

 Pada standar auditing, pertimbangan auditor dalam evaluasi risiko saldo akun dan jenis transaksi, misalnya adalah
• Dampak risiko-teridentifikasi pada laporan keuangan.
• Kerumitan isu akuntansi
• Frekuensi transaksi sulit-diaudit.
• Temuan salah-saji pada audit terdahulu.
• Kemungkinan salah apropriasi aset.
• Kualitas SDM proses-data.
• Unsur pertimbangan dalam penetapan saldo akun.
• Besar suatu pos dalam neraca.
• Kerumitan kalkulasi tertentu.
RISIKO INHEREN
Risiko salah saji laporan keuangan terkait risiko bawaan karena jenis bisnis, jenis industri, jenis operasi khas industri tersebut dan risiko salah saji karena pengendalian internal lemah atau tidak ada.
Sebagai contoh:
1. Valuasi piutang dagang, asersi keberadaan piutang dagang oleh manajemen, terkait kecemasan auditor tentang going concern.
2. Kalkulasi beban pensiun, metode penyusutan aset tetap dan kalkulasi beban penyusutan aset tetap
3. Kas lebih rentan pencurian dibanding persediaan.
4. Perubahan teknologi menyebabkan aset tetap padat teknologi harus di hapus-buku lebih cepat lantaran ketinggaalan teknologi.
5. Lapping banyak terjadi pada industri perbankan, dana pensiun, asuransi. KKN pada akun tabungan berjangka lebih banyak terjadi pada demand deposit.
6. Berbagai perusahaan memilih tak menggunakan pedoman sistem & prosedur (tertulis & kaku) untuk meningkatkan kreativitas dan layanan pelanggan.
7. Moral, standar etika, misalnya uang tip boleh diterima, itu rezeki anda, merupakan risiko budaya.

RISIKO PENGENDALIAN
Risiko peengendalian mencakupi risiko salah saji laporan keuangan tak tercegah atau tak tertemukan pada bingkai waktu tertentu oleh struktur pengendalian internal, kebijakan atau prosedur. Berbagai control risk selalu ada karena keterbatasan inheren dari struktur pengendalian internal. Bila kebijakan dan prosedur tak berjalan efektif, maka auditor melakukan penilaian control risk sebanyak mungkin, dengan catatan bahwa biaya pengendalian risiko harus lebih kecil dari manfaat pengendalian risiko. Pada umumnya, pengendalian inheren tak mampu membuat risiko menjadi 0%, diperangi atau dikurangi dengan strategi-sistem-prosedur terkait control risk. Control risk dirancang utk menekan risiko-residual tersebut sedapat-dapatnya, lalu sisa risiko selanjutnya menjadi tugas strategi deteksi, sistem-prosedur deteksi penyimpangan, KKN dan salah saji material.

RISIKO DETEKSI
Risiko deteksi berbentuk risiko auditor tak mampu mendeteksi salah-saji-material yang sebetulnya ada.
Risiko deteksi muncul karena
1. Auditor tak memeriksa 100% saldo akun-akun.
2. Ketidakpastian, kesalahan merancang prosedur audit, salah terap prosedur audit, salah tafsir terhadap hasil audit.


HUBUNGAN ANTAR RISIKO
Hubungan risiko terformula standar audit adalah bahwa audit risk = inherent risk X control risk X detection risk, dimana Detection Risk = Audit Risk/(Inherent Risk X Control Risk), dan Inherent risk dan control risk terjadi di luar kekuasaan auditor.
Auditor hanya dapat mengurangi detection risk, makin besar inherent risk dan control risk, makin besar bukti audit (audit sampling, observasi dll) harus dikumpulkan. Sebagai catatan pemakalah, program audit untuk deteksi salah saji material mirip dengan fraud auditing, prosedur dirancang berbasis kecurigaan salah saji, jumlah sample diperbanyak (sampai 100% atau full audit) pada wilayah kecurigaan tersebut.
Inherent risk terkait pada
• Jenis bisnis, jenis industri
• Jenis aktivitas, rantai nilai
• Gaya manajemen
• Iklim / atmosfer manajemen
Sebagai misal, bagi BPKP sebagai internal auditor NKRI :
• Dua Pemda pada dasarnya mempunyai inherent risk serupa, karena keduanya adalah daerah otonom sederajat.
• Inherent risk menjadi berbeda karena : Pemda A mempunyai Kepala Pemda yang kuat, bersih dan professional, mempunyai DPRD yang lemah, rakyat yang antusias memberi kritik dan membantu Pemda. Pemda B mempunyai Kepala Pemda yang lemah, DPRD yang kuat, dan rakyat yang apatis.

 RISK INVENTORY
Daftar risiko paripurna diperoleh dari konsolidasi pengorganisasian manajemen risiko sebagai kerangka dasar risiko bagi seluruh korporasi.
Sebagai contoh, external risk inventory mencakupi antara lain
• Risiko lingkungan
• Kemungkinan bencana alam
• Pasar uang
• Rating
Sebagai contoh, internal risk inventory antara lain adalah
• SDM
• Integritas
• IT
• Akuntansi dan pelaporan
• Keuangan
Auditor wajib membuat top minds of risks melalui rating risiko, pembuatan daftar risiko terbesar, ancaman terbesar yang harus dipertimbangkan pada penyusunan rencana strategis, diikuti pemutahiran risk inventory secara berkala. Auditor wajib membuat daftar pemicu risiko menjadi kenyataan-bencana. Direksi korporasi wajib memberi  fasilitas diskusi risiko bisnis, membangun infrastruktur pemantau risiko bisnis, membangun sistem identifikasi jenis baru risiko. Auditor internal harus bersikap proaktif terhadap risiko, jangan mengandalkan deteksi risiko telah (terlanjur) menjadi kenyataan, menjamin bahwa jumlah SDM pakar risiko harus seimbang dengan besar & kerumitan korporasi.

PERTANYAAN DASAR AUDITOR TENTANG RISIKO
• Apa temuan audit terdahulu?
• Berapa lama audit terdahulu terakhir dilakukan?
• Berapa sering audit terdahulu dilakukan?
• Perubahan mendasar apa saja yang terjadi pada sistem tata cara kerja?
• Perubahan mendasar apa saja terjadi pada manajemen SDM dan kualitas SDM korporasi?
• Perubahan mendasar produk/jasa utama yang mengubah risiko korporasi?
• Bagaimana perbandingan nilai rupiah biaya & sarana pengendalian internal dengan nilai rupiah aset yang dikendalikan?
• Berapa besar volume transaksi, frekuensi transaksi utama?
• Berapa likuid dan/atau luwes (fleksibel) seluruh aset korporasi?
• Bagaimana kesehatan pemisahan pekerjaan, tugas, dan tanggungjawab departemental dan individu?
• Berapa besar pengaruh manajemen informasi terhadap sukses kegagalan korporasi?
• Berapa besar tekanan pencapaian target penjualan, laba, dividen dan kewajiban pertumbuhan semua itu?
• Bagaimana ketat-longgar peraturan per UU berdampak pada korporasi?
• Berapa sering terjadi kasus pelanggaran etika?
• Berapa tinggi tingkat pengetahuan, keterampilan, pengalaman untuk setiap tugas strategis dalam korporasi, yang menyulitkan manajemen SDM?
• Siapa saja bertugas sebagai wakil perusahaan menghadapi pelanggan, pemasok, pemerintah & pengawas perusahaan?
• Berapa rumit dan canggih kegiatan operasional perusahaan?
• Berapa besar pengaruh LK Auditan terhadap sentimen harga saham, citra perusahaan dan pemangku kepentingan  kepada perusahaan.


 CONTOH PRAKTIK STRATEGI MANAJEMEN RISIKO
Evaluasi risiko adalah tugas integral dari auditor internal, risiko menurut kelompok probabilitas terjadinya. Auditor menentukan jenis risiko, tingkat risiko, audit program berbasis risiko dan melakukan audit sub-proses kunci, fungsi kunci, aktivitas kunci. Risiko bisnis-bisnis universal  terkait auditing adalah sbb :

The business risks are : Impact
1.      Erroneous Financial Records Financial statements and financial management records, recording, classification value, or time.
2.      Unacceptable Accounting Principles Procedures inconsistent with accounting standards or inappropriate to the circumstances.
3.      Business Interruption Significant impairment to ability to provide service or to function.
4.      Government Criticism or Legal Action Penalties brought by judicial, regulatory, or government authorities.
5.      Excessive Costs Any expenditures, capital or expense, that could have been avoided or lessened.
6.      Deficient Revenues Loss of income or compensation to which entitled. Market share.
7.      Destruction or Loss of Assets Reduction in value or loss of facilities, equipment, material, cash, or claims to monies or data.
8.      Competitive Disadvantage and Public / Customer Dissatisfaction Inability to remain abreast of demands of the marketplace or to respond effectively to competitive challenge.
9.      Fraud and Conflict or interest Intentional abuse of policies, rules or ethics, or erosion of basic honesty.  Monetary aspects or misleading information.
10.  Erroneous Management    Policies or Decisions Integrity of information for management decision-making causing inappropriate planning, organizing, directing, etc.

SUMBER

https://www.academia.edu/19603509/fungsi_manajemen_resiko_dan_internal_audit
http://crmsindonesia.org/publications/manajemen-risiko-bagi-auditor-part-1/
https://www.slideshare.net/mariasofiii/kertas-kerja-audit-57561310
http://feryvalentinoblogspot.blogspot.co.id/2015/04/prosedur-dan-lembar-kerja-it-audit.html
http://billymerkava.blogspot.co.id/2013/01/apa-saja-yang-perlu-diperhatikan-untuk.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Audit_teknologi_informasi
http://untag-maulana.blogspot.co.id/2015/03/audit-sistem-aplikasi-4.html
http://keuanganlsm.com/kertas-kerja-pemeriksaan-audit-working-paper/
https://rizki1350.wordpress.com/category/etika-profesialisme-tsi/
http://sis.binus.ac.id/2017/01/23/perbankan-sistem-informasi-teknologi-tsi/
http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2012/06/07/audit-sistem-informasi-akuntansi-teknologi-sistem-informasi/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2013/01/hal-hal-yang-perlu-diperhatikan-untuk-melakukan-audit-teknologi-sistem-informasi-tsi-pretest/
http://ftp.gunadarma.ac.id/linux/docs/v06/Kuliah/SistemOperasi/BUKU/SistemOperasi-4.X-2/ch22s10.html
http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2012/07/25/teknologi-sistem-informasi-tsi/
http://ftp.gunadarma.ac.id/linux/docs/v06/Kuliah/SistemOperasi/BUKU/SistemOperasi-4.X-2/ch22s10.html
http://zetzu.blogspot.co.id/2010/09/tugas-audit-pde.html
http://blog.pasca.gunadarma.ac.id/2012/06/07/audit-sistem-informasi-akuntansi-teknologi-sistem-informasi/
https://anjaruntoro.wordpress.com/2013/01/24/tahap-tahap-dalam-audit-teknologi-sistem-informasi/

pembuatan animasi tahap ke 3

Tuesday 6 June 2017
Posted by Bagas

Pembuatan Animasi (Tahap ke 3)

3. Buat animasi dengan software pilihan
software yang digunakan : Stykz
cara membuatnya:
1. Download dulu softwarenya di link ini
2. Buka aplikasinya, jika ternyata program tidak mau berjalan silahkan coba melalui Stykz yang sudah ada pada Desktop kemudian buka Base Figure With Feet

 3.  Lakukan pengeditan pada setiap frame dengan memindahkan titik berwarna merah sebagai sambungan antar anggota gerak. Edit secara halus dari frame satu ke frame selanjutnya sehingga akan terlihat gerakan yang harmonis
4. Klik Play untuk melihat hasilnya
5. Jika ingin menyimpannya dalam format GIF, klik File > Export Animation...
6. Ini merupakan contoh stickman yang sudah jadi.

Pembuatan Animasi (Tahap 1 dan 2)

Monday 8 May 2017
Posted by Bagas

Pembuatan Animasi (Tahap 1 dan 2)

1. Konsep yang dibuat Green Combo.
Animasi Stickman yang akan menunjukkan berbagai jurus spesial dengan efek warna hijau.
2. Design animasi yang dibuat.

7 Aplikasi Pembuat Animasi

Friday 31 March 2017
Posted by Bagas


Anime Studio


Anime studio adalah salah satu sofware pembuat animasi terbaik yang memiliki banya fitur pengguna dapat melakukan pembentukan character latar belakang dan suara dll. aplikasi ini dapat mepermudah anda untuk membuat anime sendiri, anda bisa cari sofware ini untuk trialnya di google :D

Aurora Animasi 3D


Aurora animasi 3D ini adalah suatu aplikasi  yang populer yang banyak mempunyai fitur watermark dan sofware ini mempunyai efek khusus anda bisa mendownload trialnya di google :D

Stykz


Stykz adalah sofware freeware yang mendukung segala macam OS bisa mendownloadnya secara gratis di google :D sofware ini akan memudahkan anda dalam pembuatan animasi dalam bentuk stick.

AnimatorDV


AnimatiorDV adalah sofware animasi yang sangan membatu pembuatan animasi secara antarmuka. sofware ini gratis anda bisa mendownloadnya di situs resminya efek yang di tawarkan pada sofware ini juga sangan menarik.

Sqirlz Morp


Jika anda pernah menonton film Man in black film tersebut menggunakan trick transisi morphling dengan bantuan sofware ini. sofware ini gratis anda bisa mendownloadnya di google :D sofware ini mendukung segala macam OS

Synfig Studio


Synfig Studio merupakan sofware gratis (opensource) sofware ini bertujuan untuk membuat animasi 2D saja aplikasi ini hanya tersedia untuk Windows Linux dan MacOS x anda bisa mendownloadnya di google :D

Monkey Jam


Monkey jam adalah sofware yang mempermudah anda menciptakan character animasi dengan mudah dalam sofware ini metode yang di gunakan adalah metode stop motion, anda bisa mendownloadnya secara gratis di google :D.


Sejarah animasi dunia dan indoneisa

Thursday 30 March 2017
Posted by Bagas
  •   Perkembangan animasi di dunia 
Tahukah kamu kalau ternyata dunia animasi sudah diawali sejak ribuan tahun yang lalu? Sebetulnya sejak jaman dahulu manusia sudah mengenal animasi dengan mencoba menganimasi gerak gambar binatang. Seperti yang pernah ditemukan oleh para ahli purbakala di Gua Lascaux Spanyol Utara. Mereka menemukan gambar celeng, bison, dan kuda berkaki delapan yang digambar oleh orang purba. Mereka mencoba menangkap gerak lari cepat binatang tersebut. Sementara itu orang mesir kuno menghidupkan gambar mereka dengan urutan gambar-gambar para pegulat yang sedang bergumul, sebagai dekorasi dinding. Gambar ini dibuat sekitar tahun 2000 sebelum Masehi.



Seiring berkembangnya dunia pertelivisian, dunia animasi juga ikut berkembang. Mulanya animasi diciptakan 2D Animasi. Karya animasi 2D yang menuai kesuksesan antara lain Seven Dwarfs (1937) dan Fantasia (1940) produksi Walt Disney dimana tokoh-tokohnya mampu bertahan sampai sekarang. Pembuatan film animasi tersebut mulanya dengan membuat sketsa gambar yang digerakkan satu demi satu. Satu durasi animasi memerlukan gambar yang sangat banyak.


Kemudian ditemukanlah teknik animasi sel, yang dapat mempermudah proses pembuatan film animasi 2D. Kertas gambar yang biasa dipergunakan diganti dengan kertas transparan yang terbuat dari bahan celluloid sheet. Teknik animasi sel inilah yang kemudian diadopsi dalam animasi komputer.


Kertas gambar dalam pembuatan animasi sebelumnya kemudian diprogram menjadi frame di komputer. Sehingga yang semula berupa kumpulan gambar-gambar maka di komputer hal tersebut sudah merupakan kumpulan dari frame-frame yang tersusun dalam sebuah alur waktu. Adanya perubahan pergerakan suatu objek yang dianimasi oleh komputer dapat dibuat menjadi sebuah keyframe. Sehingga menjadi jauh lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan animasi yang dilakukan manual.


Masa 2D sudah mulai ditinggalkan dengan berkembangnya teknologi komputer. Sehingga terciptalah animasi 3D yang mempunyai ukuran panjang,lebar,dan tinggi ( Z-axis) sehingga objek dan pergerakkannya hampir mendekati aslinya. Perkembangan ini juga dilengkapi dengan berbagai software canggih seperti Macromedia flash, GIF animation, dan Corel Rave (untuk animasi 2D). Sedangkan3D MAX Studio, Alias Wave Front AMA, Light Wave, dan Cinema 4D (untuk animasi 3D).


Perkembangan ini memungkin animasi bukan hanya sebatas membuat objek, tetapi juga mencakup proses pewarnaan, modifikasi tekstur, karakterisasi, objek morfing, pemberian cahaya kamera, serta pemberian efek-efek untuk membuat objek tersebut menyerupai aslinya.




  • Perkembangan animasi di indoneisa

Sejarah Animasi Indonesia mulai diketahui sejak ditemukannya Cave Pinting yang bercerita mengenai binatang buruan atau hal-hal yang berbau mistis. Sejak tahun 1933 di Indonesia banyak koran lokal yang memut iklan Walt Disney. Kemudian pada tahun 1955, Presiden Soekarno yang sangat menghargai seni mengirim seorang seniman bernama Dukut Hendronoto (Pak Ook) untuk belajar animasi di studio Walt Disney. Setelah belajar selama 3 bulan, ia kembali ke Indonesia dan membuat film animasi pertama bernama “Si Doel Memilih”. Film animasi 2 dimensi tentang kampanye pemilihan umum pertama di Indonesia itu menjadi awal dimulainya animasi modern di Indonesia.

Pada tahun 1963 Dukut Hendronoto pindah ke salah satu stasiun TV di Indonesia milih Negara dan mengembangkan animasi di sana dalam salah satu program namun kemudian program itu dilarang. Di tahun tersebut stasiun TV tersebut merupakan stasiun TV yang ada di Indonesia. Stasiun ini sudah memulai menayangkan film-film yang dibuat oleh Walt Disney dan Hanna-Barbera, sekitar tahun 1970.





Pada tahun 70-an terdapat studio animasi di Jakarta bernama Anima Indah yang didirikan oleh seorang warga Amerika. Anima Indah termasuk yang mempelopori animasi di Indonesia karena menyekolahkan krunya di Inggris, Jepang,Amerika dan lain-lain. Anima berkembang dengan baik namun hanya berkembang di bidang periklanan. Di tahun 70-an banyak film yang menggunakan kamera seluloid 8mm, terlalu banyaknya penggunaan kamera untuk membuat film tersebut, akhirnya menjadi penggagas adanya festival film, di festival film itu juga ada beberapa film animasi Batu Setahun, Trondolo dll.

Pada tahun 90-an sudah banyak berbagai film animasi diantaranya Legenda Buriswara, Nariswandi Piliang, Satria Nusantara yang kala itu masih menggunakan kamera film seluloid 35 mm. Kemudian ada serial “Hela,Heli,Helo” yang merupakan film animasi 3D pertama yang di buat di Surabaya. Tahun 1998 mulai ada film-film animasi yang berbasis cerita rakyat seperti Bawang Merah dan Bawang Putih, Timun Mas dan petualangan si Kancil, dan an pada era 90-an ini banyak terdapat animator lokal yang menggarap animasi terkenal dari negara Jepang seperti Doraemon dll.

Diantara sekian banyak studio animasi yang terdapat di Indonesia, Red Rocket Animation termasuk yang paling produktif. Pada tahun 2000 Red Rocket memproduksi beberapa serial animasi TV seperti Dongeng Aku dan Kau, Mengapa Domba Bertanduk dan Berbuntut Pendek, dll. Pada masa ini serial animasi cukup populer karena sudah menggabungkan 2D animasi dengan 3D animasi. Lalu pada tahun 2003, serial 3D animasi merambah ke layar lebar diantaranya “Janus Perajurit Terakhir”

Pada 7 Mei 2004, hadir film 3D animasi berdurasi panjang (full animation) buatan Indonesia sekitar 30 menit yaitu “Homeland” yang ceritanya diolah bersama tim Visi Anak Bangsa dan Kasatmata. Film ini berkisah soal petulangan seorang bocah bernama Bumi yang berusaha menemukan tempat tinggalnya di dunia yang imajiner. Dalam menempuh perjalanan itu Bumi ditemani beragam binatang yang memiliki indra dan berjiwa dan mempunyai kepribadian serta bisa berbicara sebagaimana layaknya manusia. Film ini digarap selama satu tahun di bawah payung Studio Kasatmata di Jogjakarta.


Di antara suguhan berbagai serial kartun dari Nickelodeon, menyelipkan satu program anak-anakKabayan dan Liplap. Animasi buatan asli anak negeri ini yang merupakan buah karya Castle Production, perusahaan animasi lokal yang sebelumnya lebih sering menangani proyek animasi untuk negara lain. Animasi ini mencitrakan Kabayan sebagai seorang anak berumur 10 tahun, bertubuh gemuk, rajin, jujur, dan bijaksana. Kabayan memiliki teman imajinasi seekor kunang-kunang bernama Lip Lap. Dia selalu mengikuti dan menemani Kabayan ke mana pun. Lip Lap sering menyemangati Kabayan bila sedang putus asa dan mengingatkan bocah tersebut bila berbuat salah.


Pada tahun 2008, Indonesia berhasil membuat film animasi 3D pertama yang ditayangkan di layar lebar dan juga sudah berhasil Go Internasional (didistribusikan ke berbagai negara mulai dari Singapura, Korea, dan Rusia). Film animasi yang berjudul “Meraih Mimpi” tersebut diproduksi Infinite Frameworks (IFW), studio animasi yang berpusat di Batam. Film ini merupakan adapatasi dari buku karya Minfung Ho berjudul Sing to The Dawn. Buku tersebut bercerita tentang kakak beradik yang berusaha melindungi tempat tinggal mereka dari kontraktor penipu. IFW membuat adapatasi buku Minfung Ho tersebut atas permintaan pemerintah Singapura yang ingin buku wajib baca di beberapa SD di Singapura tersebut dibuatkan filmnya. Begitu mendapat tawaran, IFW langsung memulai pengerjaan film Sing to The Dawn. Dan untuk diketahui lebih dari 150 animator yang turut andil di dalamnya.

3 Animator Asal Indonesia yang Mendunia


1. Rini Sugianto

Berawal dari kecintaan terhadap karakter fiksi seorang jurnalis berjambul bernama Tintin, seorang animator muda asal Indonesia bernama Rini Sugianto sukses menembus kancah perfilman Hollywood. Rini, lulusan S2 dari Academy of Arts di San Francisco, California, yang saat ini bekerja sebagai animator di perusahaan WETA digital di Selandia Baru, baru-baru ini ikut menggarap film “The Adventures of Tintin.” Dalam film ini, Rini bertindak sebagai animator dengan andil paling besar. Dia mengerjakan paling banyak adegannya, total ada 70 shot di film Tintin. Saat ini, Rini juga sedang menggarap animasi untuk film Hollywood lainnya. film The Avengers, gabungan superhero seperti “Thor” dan “Captain America”.


2. Griselda Sastrawinata

Griselda pindah ke AS sejak dari Bangku kelas 2 SMA dan menamatkan SMA di sana, lalu ia melanjutkan ke Art Center College of Design di Pasadena, AS. Selain bekerja di Dreamwork, Griselda juga mengajar ilmu komunikasi visual di kampus almamaternya. Shrek adalah salah satu film produksi dari Hollywood yang melibatkan Griselda Sastrawinata, seorang animator asal Indonesia yang tinggal di California, Amerika. Ia bekerja untuk studio animasi terkenal Dreamwork. Perusahaan film animasi inilah yang sudah memproduksi berbagai film terkenal seperti Kungfu Panda, Madagascar, Monster Aliens, serta banyak yang terkenal lainnya.


3. Andre Surya

Lahir di Jakarta, 1 Oktober 1984, studi di Jurusan Desain Komunikasi Visual Univeritas Tarumanagara, Jakarta. Andre adalah satu-satunya digital artist asal Indonesia. Ia bernaung di divisi Industrial Light and Magic (ILM) Lucasfilm Singapore. Lucasfilm merupakan salah satu production company tersukses di dunia, yang didirikan tahun 1971 oleh George Lucas, sutradara Star Wars. Karya lainnya, City of Enhasa, juga meraih juara satu di Future World Contest. Iron Man adalah film pertama yang ia kerjakan. Setelah itu, ia terlibat dalam penggarapan sejumlah judul film seperti Star Trek, Terminator Salvation, Transformers: Revenge of the Fallen, dan Iron Man 2. Ia juga ikut menggarap Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull, Surrogates, dan Transformers: Revenge of the Fallen.

PENGALAMAN MEMBUAT TUGAS PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM CERDAS #

Saturday 4 March 2017
Posted by Bagas
 Pada semester 5 ini saya mempelajari Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) pada matakuliah pengantar teknologi sistem cerdas# yang setiap bulan hanya satu pertemuan, Tugas-tugas yang diberikan harus diupload diblog masing-masing mahasiswa.
           
 AI (Artificial Intelligence) sebagaimana kita tau adalah proses di mana peralatan mekanik buatan manusia dapat melaksanakan kejadian-kejadian dengan menggunakan pemikiran atau kecerdasan seperti manusia. Pada AI, dengan mempelajari mata pelajaran ini saya banyak dapat pengalaman dan ilmu tentang bagaimana cara membuat robot dan proses prosesnya.
            Pada tugas menganalisa robot, saya mencari PEAS (Performance measure, Environment, Acuator, Sensor). Performance adalah komponen keberhasilan si agent, Environment adalah kondisi disekitar agent, Acuator adalah segela sesuatu yang dapat dilakukan si agent, dan Sensor adalah segala sesuatu yang menjadi input si agent.
            Selain mempelajari tentang perkembangan jaman, saya juga mempelajari cara menganalisa sebuah film dan game yang mengandung AI dan Sciencefiction Intelligence. dan pada tugas terakhir kita di suruh membuat contoh game itu sangat sulit menurut kami alhasil setelah melihat google mencari cari kita bisa membuat 1 game sederhana.

PEMBUATAN GAME LUMBERJACK

Posted by Bagas
Game LumberJack Menggunakan GreenFoot



















Analisis Film Sci - Fi

Monday 2 January 2017
Posted by Bagas

Midnight Special


Midnight Special adalah film sci fi yang menyuguhkan petualangan penuh suspens dan misteri.
Sinopsis
Sebenarnya, ada satu tips untuk kamu-kamu yang ingin menyaksikan Midnight Special: coba tonton filmnya dengan sesedikit mungkin pengetahuan soal plotnya. Perkembangan-perkembangan cerita yang disajikan di sepanjang film bisa membuatmu terpana. Karenanya, untuk sinopsis kali ini akan disampaikan dengan sebisa mungkin tak membocorkan bagian-bagian utama filmnya.
Media melaporkan kalau ada seorang anak diculik. Namun ada beberapa hal yang mencurigakan dari kasus ini. Pertama: tak ada foto Alton Meyer, sang korban penculikan. Kedua: keluarga pelapor entah bagaimana sudah meyakini kalau pelakunya adalah seorang pria bernama Ray Tomlin.
Siapa pun Alton Meyer ini, penculikannya memancing perhatian banyak pihak. FBI, dibantu oleh seorang analisis NSA (diperankan Adam Driver, sang aktor di balik Kylo Ren), menginginkan anak itu. Demikian pula dengan sekte keagamaan yang menghuni The Ranch.
Jadi… siapa sebenarnya Alton Meyer dan kenapa ia bisa begitu memancing perhatian? Untuk mengetahui jawabannya, kamu harus menyaksikan Midnight Special!
Minim Eksposisi


Biasanya, film fiksi ilmiah akan mencoba menggandeng penonton untuk menghadapi dunia yang tersaji. Minimal, film itu akan dimulai dari awal, saat tokoh-tokohnya mulai menghadapi keanehan yang berbeda dari yang biasa mereka temui sehari-hari. Kalau tidak, akan ada karakter orang biasa, yang bisa menjadi kaca mata penonton dalam usaha mereka memahami apa yang terjadi.
Midnight Special tidak melakukan itu. Saat film ini bergulir, penonton akan merasa sudah berada di tengah-tengah film. Ada kejadian besar yang terjadi sebelumnya, namun sutradara Jeff Nichols seakan memutuskan untuk melewatkannya saja. Terkadang para karakter akan menjelaskan apa yang terjadi, namun penjelasan mereka cenderung singkat. Tidak ada yang bisa memberi penjelasan panjang dan definitif.
Dan pada akhirnya, saat film ini mencapai kejutannya terbesarnya, sutradara bahkan tak mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
Tapi itu justru menjadi daya tarik utama Midnight Special. Di awal, penonton akan dihadapkan pada petualangan Ray Tomlin bersama Alton Meyer secara tiba-tiba. Satu-persatu keanehan akan terjadi, semakin membuat penasaran sebenarnya ada apa dengan Alton. Dan itu akan membuatmu bertahan di bioskop hingga filmnya mencapai klimaks.
Akting Kuat dari Jaeden Lieberher

Midnight Special sebenarnya bertumpu ke satu aktor. Bukan Michael Shannon, pemeran Ray Tomlin yang sebelumnya menjadi General Zod di Man of Steel. Bukan Adam Driver sang Kylo Ren. Bahkan bukan juga Kirsten Dunst, Mary Jane dari film Spider-Man Sam Raimi. Pusat dari Midnight Special adalah aktor muda Jaeden Lieberher. Dan Jaeden berhasil menyajikan penampilan memukau.
Karakter Alton Meyer sendiri sejak awal sangat unik. Namun bila dibawakan oleh aktor yang salah, maka keseluruhan filmnya pun akan ikut bermasalah. Jaeden mampu menyajikan akting yang luar biasa dalam membawakan tokoh Alton. Kamu akan benar-benar melihat sosok anak yang istimewa. Pendiam, ringkih dan sakit-sakitan, namun menyimpan kekuatan tak terduga.
Penampilan aktor-aktor lainnya pun tak kalah bagus. Dunst, Shannon, dan Joel Edgerton mampu menyajikan karakter mereka dengan mantap. Walau tidak menyajikan kilas balik, minimal kamu akan tahu siapa mereka, apa yang mereka alami selama ini, dan bagaimana mereka menyikapi Alton.
Ketiganya mungkin tidak diminta untuk beraksi terlalu heboh dan berteriak-teriak. Dialog antara mereka bahkan lebih sering terdengar singkat dan natural. Namun hanya dengan gestur, sedikit kata-kata, dan raut wajah, kamu akan melihat sendiri betapa beratnya cobaan yang harus mereka hadapi di sepanjang film.
Pada akhirnya, Midnight Special adalah film petualangan. Kamu akan ditimpa oleh misteri demi misteri yang kian menggigit dalam setiap pengungkapan. Suspens yang disajikan tegang, apa lagi setelah banyak pihak terlibat ke dalam kasus ini. Dan setiap adegan itu disajikan dengan musik yang memikat, membuat perjalanannya semakin asyik.
Tapi terkadang… dalam mencari sebuah jawaban, petualangannya lebih berharga dari jawaban itu sendiri. Itulah yang kira-kira terjadi dengan Midnight Special. Memang, dengan premis seperti ini akan sulit menampilkan penutup yang benar-benar memuaskan. Namun rasanya pengungkapan megah di akhir terasa agak… aneh dibandingkan dengan nuansa film sebelum itu, yang cukup membumi.
Penutup filmnya juga bisa terasa kurang oleh mereka yang mengharapkan ending definitif. Namun setidaknya cerita yang disajikan di film ini terasa benar-benar sudah selesai… mengesampingkan sedikit cliffhanger yang terjadi di akhir pada satu karakter tertentu.
Meski begitu, petualangan yang tersaji di Midnight Special tetap terasa bagus. 





Ryadi Wicaksono (19114555)
Muhammad Fitrah (17114260)


Tugas Analisis Game AI

Posted by Bagas

Minesweeper

 Minesweeper adalah  permainan single player,  permainan lampau ini sangat success pada masanya. Minesweeper diluncurkan pada tahun 1990 permainan ini asli di luncurkan oleh Microsoft dan di buat oleh Curt Johnson dan Robert donner

     Minesweeper bertujuan untuk membuka bagian kosong dan menghindar dari perangkap yang berisi ranjau pada minefield yang berbentuk persegi berukuran I x j, semakin kita memilih default yang susah maka field pada game semakin rumit tingkat kesulitan pada game :

a. Beginner     : 10 ranjau , ukuran ubin 9 x 9.


b. Intermediate : 40 ranjau , ukuran ubin 16 x 16.


c. Advanced     : 99 ranjau , ukuran ubin 16 x 30.


d. Custom       : di mode ini kita bebas menentukan bagai mana field yang kita mau maxnya : ranjau (range : 10 - 668), tinggi field (range : 9 – 24), menentukan lebar field (range : 9 – 30).

Analisis Game :    
     

  
Asumsikan batas atas dan kiri adalah tembok, dengan kata lain gambar berikut merupakan bagian pojok kiri atas sebuah minefield. Pada kasus berikut anggap pemasangan bendera selalu terpasang pada posisi ranjau. Ubin b sudah pasti bukan ranjau, karena di sekeliling ubin 2 sudah terdapat 2 ranjau. Dan pada ubin a sudah pasti bebas ranjau karena kondisi sudah terpenuhi.




1.1    daerah aman pada minesweeper
     Pada kasus selanjutnya , ubin a dan b sudah pasti ranjau karena hanya ubin a dan b yang memenuhi kondisi tersebut.




1.2    daerah ranjau pada minesweeper 

1.3 kasus penebakan 

     Pada kasus di atas , pemain diwajibkan memilih satu ubin antara a dan b yang bebas dari ranjau.
     Pada gambar 1.4 di bawah diketahui bahwa (2,1) berisi angka 1 dan dikelilingi huruf a dan b. Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa di antara ubin a dan b terdapat ranjau tapi tidak keduanya. Jika dinyatakan dalam pernyataan maka a + b = 1.


1.4 analisis angka yang berdekatan 

      Selanjutnya perhatikan ubin (2,2) yang bernilai 2 dan dikelilingi oleh ubin a,b,c,d dan e, yang berarti terdapat dua ranjau di antara ubin a,b,c,d dan e. Maka persamaannya adalah a+b+c+d+e =2.
     Begitu pula dengan (1,2) berisi angka 1 dan dikelilingi huruf c dan d. Maka, dapat ditarik kesimpulan bahwa di antara ubin c dan d terdapat ranjau tapi tidak keduanya . Jika dinyatakan dalam pernyataan maka c + d = 1.
     Dari persamaan a + b =1 , c + d = 1 dan a + b + c + d + e = 2 , maka dapat diselesaikan dengan persamaan berikut :
a + b + c + d + e = 2


( a + b ) + ( c + d ) + e = 2


1 + 1 + e = 2


Maka e = 0
 e = 0, berarti ubin e adalah ubin yang bebas dari ranjau.




Daftar pustaka :


Ryadi Wicaksono (19114555)
Muhammad Fitrah (17114260)

Music